Sengkarut Haji Furoda 2023 Siapa terseret?
Arab Saudi memberi Indonesia 20 ribu kuota tambahan haji tahun 2023. Aturannya jelas: 92 persen untuk reguler, 8 persen untuk khusus. Tapi di Kementerian Agama, rumus itu diubah: bukan 92 banding 8, melainkan 10 ribu reguler, 10 ribu khusus. Perubahan sederhana di atas kertas, tapi efeknya luar biasa: terbuka ruang permainan.
Di sinilah jalur furoda ikut terseret. Padahal furoda itu bukan kuota pemerintah—melainkan visa undangan langsung dari Arab Saudi, jalur legal tapi di luar regulasi Indonesia. Namun dalam praktik, ada dugaan jamaah furoda yang sudah bayar mahal malah “disulap didaftarkan” jadi jamaah khusus, agar masuk ke sistem Kemenag. Bahkan
, jamaah khusus bisa dipindah ke reguler. Status jamaah diperdagangkan, kursi haji jadi komoditas.
Akibatnya, biaya melonjak tak masuk akal. Haji khusus bisa dijual Rp200–300 juta per orang, dan furoda bisa tembus hampir Rp1 miliar. Angka itu lebih mirip harga apartemen di Jakarta ketimbang tiket ibadah.
KPK pun bergerak. Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dipanggil, dicegah ke luar negeri, bersama staf khusus dan seorang pengusaha travel. Kerugian negara sementara ditaksir lebih dari Rp1 triliun.
Hari ini, kasusnya masih berjalan. Yaqut belum ditetapkan tersangka. Tapi satu hal jelas: ketika ibadah suci diubah jadi transaksi, yang dijual bukan sekadar kursi di pesawat ke Jeddah, melainkan kepercayaan umat. Dan harga dari sebuah pengkhianatan jauh lebih mahal daripada Rp1 miliar.
Sumber :https://www.facebook.com/share/v/16ifiKWDim/?mibextid=oFDknk
Posting Komentar